kabut rindu
Rindu membeku
Sunyi menggenggam hatiku
Kalut meremas puntalan asa dalam dada
Celah rindu makin membeku
Dingin menjalar merasuk dalam sukma
Kadang menggeliat menatap sejarah
Kadang bisu menekan raga
Sesekali rindu makin meraja
Perih dan riuh melumpuhkan jiwaku
Sungguh,,,,
Begitu ganas rindumu menyerang
Menggerogoti diri, menggores sinyal-sinyal sepi
Badai kian melaju
Ombak rindu menerjang tanpa henti
Tak risau walau diri sudah melepuh
Aku telah rapuh, pondasiku telah patah
Sisakan tulang-tulang kesunyian
Gelap, sepi dalam terpaan cahaya bintang
Hanya malam yang menjadi
saksi bisu
Tentang rindu yang mengusir diri jauh dari hidupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar